13 April 2009

Belasan Naker Batam dipulangkan


Nyoman Ratu, Palembang Pos.-
Pengaruh krisis ekonomi global sepertinya belum beranjak di sejumlah sektor industri. Hal ini tentu saja berimbas pada tenaga kerja (Naker). Bahkan, sebanyak 15 orang dari 125 orang tenaga kerja (Naker) Palembang di Batam yang dikontrak sampai September dan November 2009, terpaksa dipulangkan karena kontraknya dipercepat. Sedangkan 1 orang Naker lagi mengundurkan diri.
Meskipun dipercepat kontraknya, namun 15 orang tersebut tetap mendapat uang pesangon dan gaji sampai kontrak berakhir. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palembang, Drs Aidin MM melalui Kabid Penempatan dan Perluasan Kerja, Rafuan Yunist mengatakan, kepulangan 16 naker tersebut diterima berdasarkan surat dari PT Hannindo Inti Trada (Panasonic), selaku perusahaan pada 3 April lalu.
“Kita terima surat dengan nomor HIT/E-GA/133/VI/09. Ditandatangani langsung oleh direkturnya Hanafi Hamid. Dari 15 orang tersebut, 3 orang kontraknya sebenarnya habis pada September nanti dan 12 orang berakhir pada November. Tapi, karena krisis kontrak mereka dipercepat. Tapi gaji mereka tetap dapat sampai kontrak berakhir. Bahkan, ongkos mereka pulang ke Palembang juga dibayar. Jadi, tidak ada yang dirugikan,” kata Rafuan, seraya mengatakan, berdasarkan data di Disnaker, tenaga kerja asal Palembang yang bekerja di Batam hingga saat ini sudah mencapai 795 orang.
Bagaimana dengan Naker yang sempat dirumahkan beberapa waktu lalu? Rafuan menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima Disnaker, semua Naker tersebut sudah kembali bekerja di perusahaan masing-masing.
“Hanya saja, jika dulu mereka bekerja 2 shift dalam sehari, sehingga ada uang lembur, maka sekarang kerjanya diubah menjadi 3 shift sehari. Jadi, perusahaan tidak lagi mengeluarkan uang lembur. Kita sendiri akan terus memantau,” imbuhnya.
Sementara mengenai jumlah pencari kerja (pencaker) sendiri, hingga Maret 2009, tercatat sudah ada 2.900 pencaker. “574 orang diantaranya sudah bekerja. Yakni 527 orang bekerja di Palembang, 24 orang di Batam dan 23 orang lain di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura,” tukasnya. (ika)