
Rivai, Palembang Pos.-
Pembangunan jalan tol Palembang-Inderalaya sejauh 22 km, masih terkendala investasi. Pasalnya, belum ada satu investorpun yang berminat menanamkan investasinya dalam proyek tersebut. Demikian ditegaskan oleh Wakil Gubernur Sumsel, H Eddy Yusuf, usai menerima perwira siswa sekolah komando kesatuan angkatan udara (SEKKAU) di Graha Bina Praja, Jumat (20/3) kemarin.
Menurut Eddu, saat ini para investor swasta sedang berpikir ulang untuk membangun tol tersebut. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan dengan keuntungan yang bakal diperoleh, tidak sesuai atau mengalami margin keuntungan yang sedikit. “Modal yang dikeluarkan butuh waktu lama untuk kembali, sehingga dianggap tidak menguntungkan. Namun dalam kajian teknis berdasarkan tingkat kepadatan ruas jalan tersebut dianggap cukup layak dibangun jalan tol,’’ tegas Eddy.
Mengenai terhambat pembebasan lahan, jelas Eddy, masih bisa diselesaikan. Kondisi lahan sepanjang jalur Palembang-Indralaya diakui merupakan lahan rawa-rawa sehingga perlu dilakukan penimbunan. Belum lagi kondisi lahan itu, lanjutnya, dimiliki pribadi atau kelompok orang tertentu.
“Kita akan melakukan pendekatan agar jalan tol Palembang-Indralaya dilakukan PT Jasa Marga (persero) selaku BUMN. Jika dari Departemen PU dapat menunjuk agar Jasa Marga yang membangunnya, saya rasa selesai urusannya. Konsepnya sedang nanti kita kaji lagi. Tapi Pak Gubernur juga serius membahas ini,” tukasnya.
Sementara Asisten II Bidang Ekonomi,Keuangan dan Pembangunan Sumsel, Eddy Hermanto mengatakan bahwa pembangunan tol Palembang-Indralaya membutuhkan waktu. “Dalam waktu dekat akan kembali ditenderkan, dan melihat respon investor yang mungkin akan membangun jalan tol tersebut. Pasalnya, Tol Palembang-Indralaya sudah masuk dalam program nasional bersama ruas jalan tol provinsi lain se-Sumatera,’’ katanya.
Dia menjelaskan, prospek tol Palembang-Indralaya dirasakan sangat baik. Hal ini bakal sejalan dengan pembangunan double track kereta api dari Lubuk Linggau-pelabuhan Samudera Tanjun Api dalam tiga hingga empat tahun kedepan. Sehingga ruas jalan utama Palembang- Indralaya itu bisa menjadi primadona. ”Kita akan kejar target untuk dilakukan tender. Namun insyaAllah kepastiannnya sudah dapat diketahui tahun 2009 ini. Mudah-mudahan saja,” tukas Eddy Hermanto.
Seperti diketahui, rencana Pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya memakan pembiayaan sampai Rp1,05 triliun dan telah dimasukkan dalam program nasional.Program itu digandengkan juga dengan tender beberapa proyek tol lainya di Sumatera diantaran Tol Tegineneng-Babatan, Lampung senilai Rp2,7 triliun. Medan-Binjau, Sumatera Utara senilai Rp 1,1 Triliun dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Rp4,4 Triliun. (war)