
SFC 0 PSM 0
Palembang - Pekan depan Sriwijaya FC kembali akan melakoni laga internasional. Yakni pertai ketiga (away) Grup F Liga Champions Asia (LCA) lawan Gamba Osaka, Jepang yang akan digelar 8 April. Sayang, jelang keberangkatan 5 April nanti, Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- membawa bekal negatif. Pada laga terakhir Indonesia Super League (ISL) tadi malam, Charis Yulianto dkk gagal mendulang poin penuh. Tim besutan pelatih H Rahmad Darmawan (RD) ini harus puas berbagi poin dengan PSM Makassar setelah hanya bermain imbang tanpa gol di Jakabaring.
Peraih double winner musim lalu itu gagal memanfaatkan status sebagai tuan rumah plus keunggulan jumlah pemain di 17 menit terakhir. Itu setelah bek PSM Ouadja menerima kartu kuning kedua di menit ke-73 karena mengganjal Oktavianus. Sebelumnya Ouadja telah menerima kartu kuning di menit kesembilan. ”Secara permainan Saya puas. Anak-anak bisa bermain sesuai intruksi. Alur bola-bola cepat berjalan baik, permainan dengan memanfaatkan kedua sisi juga bagus. Peluang juga banyak tercipta. Jauh lebih baik dari pertandingan terakhir (lawan Deltras, 25/3),” aku RD seusai pertandingan.
Namun kepuasa RD tak lengkap karena hasil akhir yang kurang menguntungkan timnya. ”Jujur Saya lebih senang bermain buruk tapi menang daripada bermain bagus tapi tidak menang,” sambung RD. Mengenai kegagalan Ngon a Djam dkk menjebol gawang lawan, RD terus terang memuji strategi pelatih PSM, Hanafing. Di samping, juga mengkritik pemainnya yang dinilai masih terburu-buru saat membuka pertahanan lawan yang ketat dengan disiplin tinggi.
”Saya akui PSM malam ini bermain cerdik. Mereka tidak terpancing keluar dan keempat pemainnya selalu disiplin mengawal pergerakan Ngon, Gumbs, Budi atau pun Obiora,” tambah RD. Sejatinya permainan Charis dkk tadi malam cukup bagus. Serangan demi serangan terus mengalir menekan lawan. Peluang juga banyak tercipta. Baik di babak pertama mau pun di babak kedua. Kalau pun harus mencari ’penyebab’ kegagalan menang, bisa disalahkan’dewi fortuna’ yang tak memihak tuan rumah.
Budi Sudarsono misalnya. Striker baru Laskar Wong Kito ini sedikitnya memperoleh empat peluang mencetak gol. Tiga di babak pertama dan satu di babak kedua. Tapi Budi seolah masih dipayungi ’kutukan’ sehingga gagal mencetak gol di ISL dengan kostum kuning-kuning. Pada menit ke-27 Budi gagal memanfaatkan bola rebound hasil tendangan Gumbs. Tendangan Budi dari jarak 4 meter masih melenceng tipis. Di menit ke-33, Budi yang bebas di depan gawang, heading-nya lemah dan berhasil ditangkap Frengki, kiper PSM. Menit ke-37 kembali heading Budi ditangkap Frengki. Mantan striker Persik ini kembali mendapat peluang emas di menit ke-54. Sayang tendangannya masih tepat jatuh di pelukan kiper kedua PSM itu.
Selain Budi, peluang juga banyak didapat Gumbs dan Ngon. Sayang, kapten dan top skor ISL ini gagal memaksimalkannya menjadi gol. Juga pemain pengganti Oktavianus, gagal memanfaatkan peluang bagus yang diperolehnya. Sementara PSM sendiri bukannya tanpa peluang. Serangan balik yang cepat melalui Pronetto, Julio Lopez dan Alfredo juga beberapa kali mengancam gawang Dede Sulaiman. Beruntung Dede tadi malam tampil sangat bagus. Sehingga beberapa kali berhasil melakukan penyelamatan gemilang untuk mengamankan gawangnya.
”Sriwijaya FC tim yang sangat bagus. Berhasil menahan imbang di kandang mereka adalah hasil yang bagus. 2 poin dari tur Sumatera merupakan raihan yang bagus (sebelumnya PSM main imbang 2-2 lawan PSMS, Red),” kata Hanafing, pelatih PSM seusai pertandingan. (har)