19 Juni 2009

Duplikasi Keramasan kurang Rp 48 M


Palembang, Palembang Pos.-
Pembangunan duplikasi (pendamping) Jembatan Keramasan di kawasan Musi II, sepanjang 600 meter dan lebar 7 meter, masih membutuhkan tambahan dana sekitar Rp 48 miliar. Tambahan dana ini dibutuhkan untuk membangun bagian atas jembatan. Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Jalan dan Jembatan Palembang, Ir H Aidil Fiqri MT menjelaskan, saat ini pembangunan sudah berjalan 78 persen dari kontrak awal. Hanya saja, itu baru di bagian bawah jembatan. Sedangkan bagian atas jembatan belum.
“Dana awal pembangunan duplikasi Keramasan itu sekitar Rp 31 miliar. Namun, ini baru untuk bagian bawah jembatan saja. Tapi untuk bagian atasnya memang belum, karena dananya belum ada. Kita masih butuh tambahan sekitar Rp 48 miliar lagi. Dana ini, akan kita ajukan lagi ke Departemen PU,” jelas Aidil, belum lama ini. Ditambahkan Aidil, jembatan ini ditargetkan dapat selesai pada tahun 2010 mendatang. “Kalau untuk bagian bawah jembatan itu sudah 78 persen sekarang,” ujarnya.
Pembangunan duplikasi Jembatan Keramasan ini, lanjut Aidil, diharapkan dapat membantu mengatasi kemacetan dan beban jembatan Keramasan sekarang. “Pembangunan ini termasuk dalam proyek tahun jamak pelebaran Jalan Soekarno-Hatta yang menghubungkan Simpang Empat Musi II – Simpang Empat Bandara SMB II Palembang. Jadi sepanjang jalur itu, akan ada dua jalur. Nah, temasuk jembatannya dua juga. Sehingga, kemacetan jalan di lokasi tersebut bisa teratasi,”katanya.
Khusus untuk duplikasi Jembatan Musi II, setidaknya dibutuhkan dana sampai Rp 100 miliar. Duplikasi jembatan ini sangat penting sebagai dampak pengembangan kawasan lingkar barat, yang akan diperluas. “Bedanya dengan Jembatan Keramasan, duplikasi Musi II ini dirancang berbeda dengan jembatan pertama. Lebih cantik dan menarik. Ini dilihat dari segi estetika sehingga jembatan juga bisa menjadi lebih indah,” kata Aidil.
Untuk pembangunan sendiri, lanjut Aidil, diperkirakan baru akan dilakukan pada tahun 2010. “Yang jelas Jembatan Musi II ini harus segera dibuat jadi dua jalur. Karena, sebagai gerbang masuk kota Palembang lalu lintas kendaraan baik yang masuk atau keluar akan makin padat. Ini juga dampak dari perluasan kawasan lingkar barat yang juga menjadi dua lajur dan empat jalur,” paparnya. (ika)