16 Juni 2009

Defisit, PLN WS2JB sewa pembangkit


*Operasi Agustus, Rp 8 M

Rivai, Palembang Pos.
Guna mengatasi pemadaman listrik akibat defisit daya yang disebabkan penurunan kapasitas di sejumlah PLTA, PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (WS2JB), menyewa pembangkit diesel 2x50 MW. Dengan disewanya pembangkit dengan harga Rp 2 miliar dan mulai operasi Agustus 2009, diharapkan krisis listrikdi Palembang dapat diatasi. Demikian ditegaskan GM PT PLN (Persero) WS2JB, Amir Rosidin, dalam keterangan persnya usah bertemu dengan Gubernur Sumsel, kemarin. Menurut Amir, defisit listrik diakuinya dari 50 MW menurun hingga tertinggi mencapai 20 MW.
Menurut Amir, kesulitan lain yang tengah dihadapi PLN akibat variasi musim menyebabkan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah Sumatera Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan mengalami penurunan hingga 200 MW. Misalkan saja PLTA Musi, PLTA Singkarak, PLTA Maninjau dan lainnya. Terkait kondisi itu, menurut Amir, Gubernur Sumsel meminta PLN melakukan langkah tepat dalam jangka pendek hingga panjang, agar listrik di Sumsel tidak byar pet. Lebih lanjut dijelaskan Amir, jangka pendek yang akan diambil PLN dengan menyewa pembangkit berbahan bakar diesel di Keramasan seharga Rp 8 miliar dan beroperasi Agustus 2009.
Ditambahkan Amir untuk menjaga kondisi kelistrikan, pihak PLN juga memiliki planning jangka panjang dengan membangun 7 pembangkit. Ketujuh pembangkit tersebut yakni PLTU di Lampung 2x100 MW yang direncanakan beroperasi Desember 2010, PLTU Sumbar 2x112 MW beroperasi Desember 2010, PLTU Banjarsari kabupaten Lahat 2x115 MW, beroperasi pertengahan 2011. PLTU Jambi 2x100 MW yang sedang melakukan survei lokasi. Begitu juga PLTU Bengkulu 2x100 MW juga sedang melakukan survei lokasi. Jadi tambahan lima pembangkit tersebut akan menambah daya kelistrikan sebesar 850 MW.
Ditambah dua pembangkit yakni PLTP Monu Belu, Lampung 2x100 MW yang direncanakan beroperasi 2011, PLTGU Kramasan 2x41 MW yang beroperasi sekitar tahun 2011. ”Yah mesti dimaklumi antara supply dan demand kelistrik di Sumsel ini tidak sebanding. Growth pertumbuhan kelistrikan kita saja hanya 6%,” papar Amir.
Selain itu juga, kesiapan PLN untuk membangun pembangkit dimulut tambang khusus dari batubara masih dalam tahap negosiasi harga sehingga diharapkan secepat mungkin akan ditindak lanjuti. Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumsel, H Eddy Yusuf mengatakan kerapnya byar pet di Sumsel khususnya di Palembang tidak bisa hanya disalahkan pihak PLN. Namun kondisinya antara tidak berimbang antara pemakaian dengan kapasitas yang tersedia. Untuk itu perlu ditambah sejumlah pembangkit sekaligus melakukan sejumlah efisiensi ditubuh PLN disamping terjadi penghematan terhadap konsumsi masyarakat. (war)