21 Mei 2009

SFC diunggulkan di Copa


PALEMBANG-Sriwijaya FC memang meredup di Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/09. Namun, tidak di Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) IV. Justru, tim berjuluk Laskar Wong Kito disebut-sebut sebagai tim upperdog (diunggulkan), menjadi juara.
Apalagi tim asuhan Rahmad Darmawan bersua lawan "mudah" di babak 8 besar. Yaitu Persibo Bojonegoro, sebuah tim Divisi Utama yang musim ini finis di urutan ke-6 Wilayah Barat. Duel leg pertama digelar di Jakabaring, Kamis 28 Mei mendatang.
"Kami telah kembali ke performa sebenarnya. Ciri khas bermain cepat dengan umpan-umpan pendek muncul lagi. Saya optimistis bisa menang lawan Persibo," ungkap Rahmad Darmawan, kemarin (21/5).
Musim 2007 lalu, Sriwijaya sukses pada babak 8 besar. Perseman Manokwari yang menjadi lawan saat itu, kandas dua kali. Leg pertama di kandang Perseman (4/9/07), menang 2-1.
Pada leg kedua (27/06/07), Sriwijaya justru dapat kemenangan WO (walk out) 3-0. Itu karena Perseman mengundurkan diri dari Copa. Mereka bertekad, sukses 2007 akan berulang pada musim 2008/09 ini. "Asal bermain seperti saat kami mengalahkan Shandong Luneng (20/5), saya pikir semua akan berjalan dengan mudah," lanjut pelatih 42 tahun.
Sriwijaya memang tidak lagi disebut tim underdog (tidak diunggulkan). Itu karena status tim berdiri sejak 2004 adalah juara bertahan. Justru Persibo disebut-sebut underdog. Sebab, tim asuhan Sartono Anwar satu-satunya dari kasta divisi utama. "Kami tetap harus hati-hati. Tim underdog biasanya bermain lebih lepas," timpal Charis Yulianto.
Lagi pula, fokus Sriwijaya memang hanya tertuju di Copa. Sebab, di Liga Champion Asia (LCA), perjalanan Sriwijaya juga berakhir dibabak 32 besar. "Itulah satu-satu persembahan yang ingin kami berikan pada suporter musim ini," tukas manajer Sriwijaya MC Baryadi.
Persibo bangga disebut underdog. Menurut coach Sartono Anwar, itu justru memunculkan peluang baru bagi tim asuhannya. "Kami bisa bermain lepas. Yah, kami pasti akan menyulitkan Sriwijaya," ungkapnya kepada Radar Bojonegoro (grup Koran ini).
Namun, Persibo telah memberi bukti musim ini. Dua raksasa, Arema Malang dan Pelita Jaya adalah dua contoh raksasa DISL yang dibantai Laskar Angling Darmo (julukan Persibo).
Lagi pula, Persibo juga hanya focus di Copa. Sebab, perjalanan mereka di Divisi utama musim ini telah berakhir. Mereka hanya tembus posisi ke-6 wilayah Barat. "Sebenarnya kami hanya kalah pamor dari Sriwijaya. Jika kami menang, Persibo akan lebih terkenal," timpal striker Persibo Syamsul Arief. (mg2/jpnn)