18 Mei 2009

Kontrak RD capai Rp 1 M ?


Pelatih H. Rahmad Darmawan (RD) telah mencapai kesepakatan dengan Tehnik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), pengelola Sriwijaya FC. RD sepakat untuk kembali menukangi Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- hingga dua musim ke depan. Artinya RD akan bertahan di Jakabaring hingga 2011.
Hanya sayang, baik PT SOM mau pun RD sama-sama menutup diri seputar nilai montrak RD selama dua musim tersebut. ”Soal kontrak Saya kira ya sewajarnyalah,” elak Ir. H. Dodi Reza Alex, Direktur Utama PT SOM ketika ditanya nilai kontrak untuk RD.
Hal senada juga disampaikan Direktur Tehnik H. Hendri Zainuddin. ”Untuk nilai kontrak Saya kira off the record-lah,” kata Hendri.
Termasuk Direktur Keuangan H. Roliyansyah Basnan, ketika coba ditanya juga mengaku belum mengkalkulasi anggaran untuk musim depan diantaranya budget untuk kontrak pelatih. ”Kita belum mengkalkulasi biaya-biaya itu Mas,” jawab Yan Basnan --sapaan akrab Roliyansyah Basnan-- lewat SMS.
Bagaimana dengan Rahmad? Sang pelatih malah lebih ’sadis’ lagi memberi jawaban karena mengaku belum bicara soal uang. ”Wah kalau soal nilai kontrak belum kita bicarakan. Kita belum sampai ke situ. Kita baru mencapai kesepakatan secara umum,” kata RD.
Memang riil nilai kontrak RD belum diketahui karena semua sumber (seperti biasa) masih menutup diri rapat-rapat. Namun berapa besarnya nilai kontrak ini bisa diperkirakan berdasarkan kontrak sebelumnya. Musim 2007, RD dikontrak pada kisaran angka Rp 850 juta. Setelah sukses mengawinkan gelar, kontrak RD musim 2008/2009 dinaikkan sekitar 10 persen. Artinya nilainya kira-kira menjadi Rp 935 juta.
Nah untuk musim ini, nilai kontraknya rasanya tidak mungkin turun dari angka Rp 935 juta. Alasannya, pertama, ibarat orang jualan, saat ini RD sedang laku-lakunya. Dengan perhitungan dagang seperti itu, mau jual berapa pun pasti ada yang beli. Dan itu banyak (baca lebih dari satu). Kedua, di dalam kesepakatan ’pra kontrak’, RD dibebani target tinggi. Dalam dua tahun harus mampu merealisasikan double winner. Dengan target tersebut tak mungkin RD ’mengangguk’ jika nilai kontraknya tidak sesuai dengan beban yang dipikulnya. Jadi nilai kontrak RD yang paling ’realistis’ adalah pada kisaran angka Rp 1 miliar semusim. Benarkah? Sayang pihak-pihak yang bersangkutan dan mengetahui angkanya tak mau membri informasi jelas. (har)