29 Maret 2009

Transportasi Palembang perlu pembenahan


Merdeka, Palembang Pos.-
Sarana transportasi disini dinilai Departemen Perhubungan (Dephub) perlu pembenahan. Ini terlihat minimnya kawasan pedestrian (tempat pejalan kaki) dan shelter (pemberhentian bus). Hal ini disampaikan Dr Elly Sinaga Msc DIC, Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan (BSTP) Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan, usai menghadiri paparan Grand Design Transportasi Palembang, kemarin. Menurut Elly, sarana pedestrian sangat penting untuk wilayah perkotaan seperti Palembang. “Kalau pedestriannya luas, maka pejalan kaki akan lebih nyaman. Kalau sekarang kondisinya pejalan kaki harus ekstra hati-hati, karena kendaraan berseliweran,” ungkapnya seraya mengatakan kawasan Pasar 16 Ilir sangat pas untuk pedistrian.
Selain itu, lanjut Elly, Palembang kedepan juga harus memperhatikan pengembangan pemakaian angkutan umum berkapasitas besar. “Karena itu sekarang ini, Dephub akan memberi bantuan sekitar 20 unit semi busway. Tapi kita masih lihat lagi proposalnya dulu,” ujarnya. Bukan itu saja, tambahnya, menuju sebagai kota Enviromental Suistanable Transportasion (transportasi berwawasan lingkungan berkelanjutan), Palembang juga harus memikirkan pemakaian bahan bakar transportasi yang hemat dan ramah lingkungan.
“Sekarang pemakaian gas untuk kendaraan sudah seharusnya diterapkan. Memang kelihatannya berat, tapi dengan bahan bakar ini selain ramah lingkungan, pastinya lebih hemat dibanding bensin dan solar. Pusat sendiri memang berencana akan memberikan bantuan conveter kit untuk penerapan bahan bakar gas bagi angkutan umum pinggir kota sekitar 400 buah. Bahkan, Pak Wali tadi mintanya 500 buah. Mudah-mudahan segera terealisasi tahun ini juga,” ungkapnya.
Sementara Wali Kota Palembang, Ir H Eddy Santana Putra MT mengungkapkan, pihaknya terus berupaya untuk membenahi sarana transportasi kota. Selain makin meningkatkan sarana prasarananya, sarana transportasi kedepan harus lebih berwawasan lingkungan. “Karena itu, tahun ini kita akan terapkan semi busway Transmusi. Dimana, sarana angkutan umum akan memberikan kenyamanan bagi penumpangnya. Dan yang jelas tidak merusak lingkungan, karena bahan bakarnya gas. Untuk tahap awal 20 unit bus dulu, nanti akan dikembangkan lagi,” tukasnya. (ika)