25 Maret 2009

Sriwijaya FC sudahi Deltras 1-0


Akibat semangat terlalu tinggi

PALEMBANG - Digadang-gadang menang dengan skor besar, ternyata Sriwijaya FC hanya menang tipis 1-0 (0-0) tadi malam. Menjamu tim papan bawah Deltras di Stadion Jakabaring, Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- hanya bisa menjebol gawang lawan sekali, lewat heading Ngon a Djam di menit ke-74 memanfaatkan umpan Obiora.
Kemenangan tadi malam juga diperoleh dengan susah payah. Bahkan gol yang diperoleh pun lebih banyak berbau keberuntungan dibanding setting serangan yang tersusun rapi. ”Semangat anak-anak terlalu over sehingga permainan di lapangan justru tak berkembang,” kata H. Rahmad Darmawan (RD), pelatih Sriwijaya FC. Ya, dikatakan RD, dalam dua hari terakhir latihan Charis dkk digambarkan terlalu agresif. Imbas dari dimundurkannya jadwal laga lawan PSM Makassar (dari 22 Maret ke 29 Maret) membuat para pemain seolah mendapat tenaga tambahan yang membuat mereka over. ”Ini kurang bagus dan perlu keseimbangan. Terbukti ketika mendapat perlawanan ketat lawan di lapangan, permainan mereka jadi kurang berkembang,” kata RD.
Diakui RD, saat meladeni tim asal kota ’Lumpur Lapindo’ Sidoarjo itu permainan timnya kurang berkembang. Meski sejak awal RD sudah menyadari bahwa lawan bakal menerapkan permainan bertahan dengan pressing ketat. Dan itu memeng terbukti. Itu sebabnya RD memilih menerapkan strategi dengan mengandalkan serangan dari dua winger, Budi di kiri dan Obiora di kanan, dengan pola 4-4-2. ”Tapi itu semua tidak jalan karena keduanya (Budi dan Obiora) membawa bola masuk. Padahal mestinya mereka lebih banyak bermain melebar,” aku RD.
Faktor lainnya, Ngon, Gumbs dan Zah Rahan, dan pemain lainnya selalu terburu-buru dalam melakukan serangan. Sehingga lawan lebih mudah mengantisipasi. Sementara lawan sangat disiplin dengan pressing ketat. Namun bagaimana pun, RD tetap berterimakasih terhadap semua pemainnya yang sudah berjuang maksimal dan memenangkan pertandingan. Terlebih di saat kondisi mental timnya sedang drop karena hasil buruk di empat laga terakhir. ”Terlepas dari permainan yang kurang bagus, Saya tetap memberikan apresiasi terhadap pemain karena mereka telah berjuang maksimal dan memberikan yang terbaik,” tambah RD.
Sementara pelatih M. Zein. Alhadad mengaku kecewa dengan hasil pertandingan. Meski secara permainan, pelatih yang akrab disapa Mamak ini cukup puas. Sebab timnya telah memenuhi janjinya untuk menyuguhkan tontonan yang menarik dengan bermain disiplin dan menyulitkan lawan. ”Tim sudah memainkan strategi yang tepat. Sriwijaya FC juga sempat frustasi menghadapi disiplin lini pertahanan kami. Tapi itulah sepakbbola, akhirnya gawang kita jebol juga,” kata Mamak. Soal gol ke gawang Syaifudin, kiper Deltras, diakui Mamak tidak seharusnya terjadi. Tapi karena kesalahpahaman antara kiper dan pemain belakangnya, gol tak bisa dihindari. ”Kiper kalau keluar sarang harus dapat bola. Tapi ini tidak. Ketika keluar, kiper kami gagal mendapat bola dan harus dibayar mahal,” aku Mamak.
Secara umum, tim double winner (Sriwijaya FC) tadi malam bermain cukup buruk. Disaksikan sekitar 5000-an suporternya, di babak pertama Charis Yulianto dkk praktis hanya punya dua peluang emas. Di menit ke-25 heading kapten Sriwijaya FC Keith Gumbs membentur tiang dan menit ke-38 tendangan Ngon membentur mistar. Sementara di babak kedua, peluang juga tidak banyak. Meski RD sudah mengubah strategi dengan memasukkan Benben, Oktavianus dan Syafrudin untuk menggantikan Budi Sudarsono, Obiora dan M Nasuha. Permainan memang sempat berbeda, tapi peluang tetap tak banyak. Sementara Deltras sendiri juga memiliki beberapa peluang. Beruntung Dede, meski tetap membuat sport jantung, masih dinaungi dewi fortuna sehingga gawangnya aman. (har)