
KEMUNING-Pembunuhan kembali terjadi di kota metropolis. Kali ini terjadi di Jalan Meriam Lorong Karya II RT 05/02 Kelurahan 20 Ilir D II, Kemuning, kemarin sekitar pukul 04.30 WIB. Seorang satpam Pasar Sekip Ujung bernama Maidi Hermanto (36), tewas tragis dikeroyok 4 pelaku menggunakan senjata tajam (sajam). Korban yang juga simpatisan partai PDI Perjuangan, itu tewas dengan luka tikam seliang di dada kiri dan kepala belakang bocor dipukul kayu yang masih tertancap paku. Berkat kesigapan Unit Reskrim Polsek Kemuning, 2 dari 4 pelaku berhasil diamankan. Adalah Gunawan (33), tetangga korban dan Adi Santoso (25), warga Jalan Pramuka Lorong Tiara RT 10, Alang-alang Lebar.
Keduanya ternyata masih keponakan korban, dibekuk 2,5 jam setelah kejadian, yakni sekitar pukul 08.00 WIB, di rumah tersangka Gunawan. Sedangkan tersangka Rusli dan Wiwik masih dalam pengejaran polisi. Adapun motif pembunuhan yang menimpa korban hanya persoalan sepele. Dimana korban berusaha memisahkan salah satu pelaku yang bertengkar dengan tetangganya. Informasi dihimpun Palembang Pos, bermula saksi Santo Nugroho (25), warga setempat baru pulang bergadang sambil bernyanyi. Saat melintas di depan lorong rumahnya, salah satu pelaku bernama Gunawan menegur jangan menyanyi sambil menepak pipi kanannya. Tak terima diperlakukan seperti itu, keduanya langsung ribut mulut. Nah, saat ribut mulut inilah datang korban melerai.
Tersangka Gunawan yang tak terima dilerai langsung memukul korban. Bersamaan dengan itu, datang 2 teman tersangka lagi bernama Rusli dan Wiwik. Diduga mabuk miras, tersangka Wiwik mengambil kursi dan melempar ke tubuh korban. Kemudian korban terjatuh ke tanah. Melihat korban terjatuh, tersangka Gunawan mencabut pisau cap garpu dari pinggangnya. Selanjutnya, pisau tersebut direbut tersangka Rusli dan dihujami tepat mengenai dada kiri korban. Kurang puas, tersangka Adi Santoso memukul kepala korban dengan kayu yang masih tertancap kayu. Melihat korbannya tak berdaya, keempat pelaku langsung kabur. Tragisnya, peristiwa tersebut tidak diketahui warga setempat.
Korban sendiri baru ditemukan tewas oleh ibunya bernama Sauda (63), yang kebetulan hendak mengambil air. Mendengar teriakan ibunya, warga sekitar berdatangan. Selanjutnya warga langsung menghubungi polisi dari Polsek Kemuning. Oleh polisi, jasad korban yang terbujur kaku langsung dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit dr Muhammad Hoesin (RSMH) untuk divisum. (don/guh)