-web.gif)

-web.gif)
*Kejar-kejaran dan baku tembak
*Hamburkan uang Rp 130 juta
Polygon, Palembang Pos.-
Warga Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara persisnya depan gapura Kompleks Bukit Sejahtera, kemarin sekitar pukul 13.00 WIB, gempar. Pasalnya, dua perampok yang mengunakan senjata api (senpi) diduga standar polisi nekad beraksi disiang bolong. Tapi apesnya, kedua perampok itu tewas mengenaskan usai merampas tas berisi duit Rp 130 juta dari dalam mobil Toyota Rush warna hitam nopol BG 1415 MD yang dikemudian Sulaiman (36), sopir pribadi seorang tauke karet.
Kedua perampok naasnya itu bernama Rahmat Hidayat (31), warga Jalan May Zen, Lorong Sukawana, RT 12/03, Kelurahan Sei Selincah dan Joko Saryono (38), warga Jalan Mayor Zen, Lorong Melati, RT 022/004, Sei Selincah, Kalidoni. Perampok naas ini tewas setelah sepeda motor Yamaha Jupiter BG 367 UF yang ditungganginya ditabrak mobil korban.
Tersangka Rahmat Hidayat tewas mengenaskan di lokasi kejadian. Sedangkan tersangka Joko Saryono tewas dalam perawatan tim medis RS Bhayangkara. Kedua-duanya mengalami luka lecet dan patah mematah di sekujur tubuh.
Sedangkan Sulaiman, sopir pemberani yang menggagalkan aksi perampokan itu, juga sekarat setelah mobil yang di kemudian terbalik hingga menabrak pohon, bersamaan dengan aksinya menabrak motor kedua tersangka.
Aksi perampokan yang terjadi juga sempat menghebohkan warga sekitar. Pasalnya, uang Rp 130 juta yang berada di dalam tas berhamburan di pinggir jalan. Warga sekitar yang melihat itu, serabutan memperebutkan uang tersebut. Akhirnya polisi hanya bisa mengamankan uang sebesar Rp 74.187.000.
Menurut informasi yang didapat Palembang Pos, sebelumnya Sulaiman disuruh bosnya, yakni toke karet bernama H Martono mengambil uang tunai Rp 130 juta dari kantor pusat PT Muara Kelingi (MK) di Jalan Sudirman, samping IP. Usai mengambil uang tunai, Sulaiman memasukkan uang kedalam tas gendong warna hitam, dan bergegas menjemput tauke karet yang tinggal di Kompleks Polygon Blok EG 20 untuk melakukan pembayaran pembelian karet.
Diduga dalam perjalanan, mobil korban sudah dibuntuti oleh kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter. Saat masuk pintu gerbang I Kompleks Bukit Sejahtera, Sulaiman sudah merasakan gelagat mencurigakan. Selanjutnya ia ngebut menuju rumah bosnya. Namun kedua perampok makin memepet mobilnya. Karena takut, Sulaiman tidak berani berhenti di depan rumah majikannya. Ia hanya membunyikan klakson berkali-kali dengan maksud minta pertolongan. Berhubung penghuni rumah tidak mendengar, Sulaiman kembali memutar ke arah gerbang keluar.
Nah, sebelum sampai di gerbang keluar, salah satu perampok bernama Joko menembak ke udara. Karena takut, Sulaiman langsung memberhentikan mobilnya. Saat itulah, Sulaiman terpaksa menyerahkan uang tunai Rp 130 juta yang berada didalam tas. Namun saat perampok hendak kabur dengan motornya, Sulaiman mengejar dengan cara menabraknya dari belakang. Tersangka Joko sempat menembak ban mobil korban hingga mobil korban hilang kendali. Walau hilang kendali, korban masih sempat mengarahkan laju kendaraanya ke motor kedua perampok itu.
Akibatnya, motor kedua pelaku tertabrak mobil korban terhenti setelah menabrak pohon. Karena benturan keras, kedua tersangka terpental ke aspal hingga uang tunai berhamburan di pinggir jalan. Warga sekitar yang melihat kejadian itu, langsung mengambil kesempatan, memungut uang yang berhamburan. Dalam kondisi terluka, korban berusaha keluar mobil dan minta pertolongan warga. Sedang dua perampok sadis itu, mengalami nasib naas. Joko terkapar di jalan raya, sedangkan Rahmat tak bergerak dengan posisi tubuh tertimpa mobil.
Matcek (40) dan Totok (32), tukang becak di lokasi yang ditemui Palembang Pos mengatakan bahwa mobil korban dengan kedua perampok sudah saling kejar dengan kecepatan tinggi, setelah mendekati pintu keluar gerbang Kompleks Poligon.
''Saya melihat korban keluar dari pintu mobil dengan minta tolong. Dia lalu dibawa ke Rumah Sakit RS Chritas Palembang. Sedang kedua tersangka Joko terpental dekat motor dan Rahmat dengan posisi tertimpa mobil. Sedangkan uang hasil rampokan berhamburan di jalan,'' ucap Matcek.
Kemudian, warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gandus. Mendapat laporan warga anggota Polsek Gandus pimpinan AKP Sukri A Rivai SH S Sos SH dan Kanitreskrim Ipda Kasmini Darda SH Bripka langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersamaan dengan anggota Identifikasi Poltabes Palembang. Setelah itu, datang Kapolda Sumsel Irjend Pol Drs Sisno Adiwinoto MM dan Dirreskrim Kombes Arisianto beserta Damsat Brimobda AKBP Prastiyo Wardono, menyaksikan olah TKP yang dipimpin Kapoltabes Palembang Kombes Pol Luki Hermawan MSi.
Sementara kedua perampok langsung dibawa polisi ke RS Bhayangkara dan akhirnya meninggal. Kedua jenazah, akhirnya dibawa ke kamar jenazah RSMH Palembang untuk divisum. Kepada wartawan yang menemuinya di UDG RS RK Charitas, Sulaiman (36), yang tinggal di Lorong Kedukan, Seberang Ulu (SU) I mengatakan bahwa dia sadar diikuti perampok saat masuk gerbang kompleks Polygon.
“Aku memang curiga ado uwong duo boncengan motor. Kareno yakin mereka nak merampok, aku muter-muter kompleks nak mintak tolong. Berhubung ditembaki, aku langsung stop dan nyerahke duit itu,” kata Sulaiman. Sedangkan tauke karet pemilik uang Rp 130 juta, H Martono dan istrinya Zaitun, mengatakan, uang tersebut diambil untuk digunakan membayar karet.
“Tadi siang saya menyuruh Sulaiman mengambil uang Rp 130 jutaan di PT MK, Jalan Sudirman samping IP. Rencananya uang itu digunakan untuk membayar karet di lokasi Boom Km 12. Saat kejadian saya sedang Salat Jumat dan istri saya di rumah,” ujar Martono.
Zaitun, istri H Hartono mengaku saat kejadian ia memang mendengar klakson sopirnya. “Memang aku dengar ado suaro klakson mobil. Aku kiro bukan sopir aku. Pas ado omongan dari tetanggo, ruponyo sopir aku dikejar perampok. Memang sebelumnyo aku pernah mimpi seminggu lalu, kami dirampok dalam rumah,” kata Zaitun seraya menambahkan, Sulaiman sudah berkerja dengannya kurang lebih 15 tahun.
Kapolda Irjen Pol Drs Sisno Adiwinoto MM saat ditemui Palembang Pos di TKP menjelaskan bahwa kejadian ini murni perampokan. “Identitas kedua tersangka sudah kita diketahui, termasuk kita juga sudah mengamankan sepucuk pistol jenis colt revolver dan 1 peluru sisa,’’ tegas Kapolda. Kapolda mengaku bangga dengan korban yang berani mengejar kedua tersangka, walau dia telah menghilangkan nyawa kedua tersangka. “Tapi korban membela diri. Jadi kita salut dengan korban yang begitu pemberanai,'' tegas Kapolda.
Selain melihat sekitar TKP, Kapolda dan rombongan juga menjengguk korban Sulaiman yang terbaring lemah di UGD RS RK Charitas. Di Charitas, Kapolda kembali sempat memuji keberanian korban dalam mencegah aksi perampok. “Ya, kita bangga dengan keberaniannya. Meski terluka, dia sudah membantu tugas polisi,” ujar Sisno.
Ditanya mengenai pistol yang digunakan perampok mirip pistol organik polisi, Kapolda mengatakan hal itu masih dalam penyelidikan. “Pistolnya jenis colt revolver dan masih ada sisa 1 peluru. Namun, pistol itu masih dalam penyelidikan apakah senjata rakitan atau bukan,” tambahnya.
Kapolda juga mengimbau bagi keamanan Satpam Kompleks Polygon agar lebih memperketat penjagaan dan selalu waspada. “Menjelang pelaksanaan Pemilu, anggota sudah disebar kemana-mana. Namun, tentunya dukungan masyarakat untuk menjaga keamanan bersama tetap kami butuhkan,” imbuh Kapolda.
Sementara itu sekitar pukul 15.30 WIB, dua warga bernama Adi Mulyadin (15), dan Ar, seorang anggota Lantas salah satu Polsek disini mendatangi kamar jenazah RSMH Palembang. Ar sempat mengatakan kalau yang tewas itu adalah kakaknya. “Oi kakak aku yang mati itu, ngapo pacak cak ini,” ujar anggota polisi tersebut.
Sedangkan Adi Mulyadin mengaku, kedua pelaku yang tewas adalah keluarganya. “Joko dan Rahmat itu masih keluargo aku, dan mereka beduo masih ado hubungan darah. Joko itu dari Medan dan baru sebulan di Palembang. Aku kiro mereka beduo ngalami kecelakaan,” katanya. (don/guh)